Dieng Day 2 – Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Telaga Warna dan Batu Ratapan Angin

Kita lanjutkan cerita setelah turun dari gunung Prahu ya temans. Setelah sampai di bawah, kembali gerimis mengunjungi , dan tak lama hujan deras mengguyur , bersyukur sudah sampai di bawah. Kebayang saja kalau masih dalam perjalan turun dari Prahu :).

Untuk sementara karena hujan cukup deras kita pengennya memutuskan pulang, tetapi akhirnya kita berkungjung juga ke Candi Arjuna. Kawasannya cukup  hijau apalagi ketika rintik-rintik hujan menemani . Untungnya hujannya mulai reda. Begitu memasuki kawasan candi aroma kemenyan semerbak kemana-mana, saya puyeng menghirupnya, dan saya bertemu sepasang pria yang sedang berpacaran 😦

Saya coba aja cuek ga liat mereka, mereka ya juga cuek banget, pedenya luar biasa. Dunia sudah edan memang.

Lupakan mereka, saya berada di kawasan Candi Arjuna cuma 10 menitan saja. Dikarenakan tangan saya yang nyut-nyutan karena terkilir, pecicilan saya berkurang dan saya juga kesulitan mengambil foto hahaha. Karena jari-jari saya untuk memencet tombol foto cukup makan energi dan jika tangan saya diangkat saya harus nyengar-nyegir dulu baru berhasil memotret.

Karena agak lapar, keluar dari candi saya beli kentang goreng. Rasanya biasa saja, tapi saya lapar 😀

Setelah dari  Arjuna kita bergerak lagi ke kawah sikidang. Hujan. :).

Sambil mengelilingi Kawah sikidang saya jajan jamur goreng.

Oh ya disana juga ada jasa foto dengan burung hantu. Saya ikut berfoto dengan burung hantunya, teapi entah kenapa saya miris. Kasian deh siburung nya, tiap mau difoto dia buang muka. Mungkin dia capek dan kesal ya. Kasian, seharusnay saya tidak ikut berfoto dengan burung hantu itu ya :(. Seharusnya kan dia tidur kalau siang.

Liahatlah tampang si Burung hantu yang selalu buang muka, dan kurasa dia sedih 😦

Puas jalan-jalan di Kawah Sikidang, kita gerak ke Telaga Warna. Lokasinya tidak jauh dari Kawah Sikidang.

Telaga Warnanya lagi surut.

Karena telaga warna lagi surut, teman-teman yang lain memutuskan langsung makan , sementara saya dan beberapa teman naik ke Batu Ratapan Angin. Teman-teman udah capek, jadi mereka tidak mau naik ke Batu Ratapan Angin.Dari tempat ini bisa lihat Telaga Warna Dari Atas. Dari puncak prau juga bisa sih lihat Telaga Warna, naik kebukitnya, Tapi dari Batu Ratapan Angin juga bagus kok.

Disini juga ada permainan ular tangganya. Cuma saya agak bingung main ular tangganya ini gimana ya. Yang kocok dadunya siapa. Pesertanya dapat informasi naik , turunnya gimana ? apakah sang pengkocok dadu ynag teriak-teriak untuk angka dadu yang keluar .Entahlah haha.

Akhirnya setelah dari Batu Ratapan Angin,  makan malam dan pulang. Sampai di jkt pukul 07.00 pagi  dan jam 09.00 saya sudah duduk di depan laptop untuk kerja haha.

Ngantuk-ngantuk gimana gitu :). Tetapi lebih segar tentunya. Walau tiap ngetik di laptop saya harus agak-agak meringis efek tangan yang belum sembuh dari terkilir. 😀

 

Itu Saja ya teman ceritanya.

Selamat Bermain

Salam

Vince Hutagalung