BUNIAYU – VERTICAL CAVE

Setelah malamnya melakukan caving horizontal dan dibuat terkagum-kagum dengan dinding-dinding gua, beristirahat dengan nyaman malamnya. Paginya pukul 08.00 Pagi kita melakukan caving vertikal.

Sebenarnya memasuki caving vertikal membuat saya takut sebelumnya. Tapi saya melawan rasa takut dengan kekutan luar biasa. Kali ini saya meminta, saya yang pertama sekali turun ke bawah, agar saya tidak melihat orang lain diturunkan dan saya menjadi bertambah takut.

Karena  dalam gua vertikal ini guanya ada sungainya maka kita harus berpakaian lengkap.

Jadi ada air dan lumpur dalam gua ini. Lumpurnya bisa sampai sedalam dada orang dewasa. Kebayang kan teman sulitnya berjalan di dalam lumpur itu. harus Jalan pakai kekutan penuh dan pakai dengkul. Berjalan dalam lumpur menjadi sangat lambat dan cukup menguras energi dan kesabaran. Tetapi karena kita berangkat dengan keinginan untuk belajar banyak dan menyegarkan otak maka tetap saja itu terasa menggembirakan.

Turun ke dalam gua vertikal, kita akan diturnkan sedalam 30 meter. Karena saya turun yang pertama sekali ke bawah dan lamera saya titip pada teman saya ,saya tidak punya dokumnetasi bagaiman photo diambil dari bawah. Tapi kalau dilihat , wah pretty cool man teman. Alam memang sungguh luar biasa.

Setelah semua sampai di bawah kita mulai berjalan. Karena sedang musim hujan dan takut kita terkena banjir dalam gua maka kita mempercepat jalan kita. Banyak spot yang menurut saya luar biasa Indah.

Melihat kanopi-kanopi yang berjejer cantik, dan bentuk oranmen gua lainnya membuat saya sungguh kagum.

Saya semakin takjub dengan sang Pencipta segalanya ini. Perjalanan selama kurang lebih 3 jam itu terasa menyenangkan rasanya.

Sambil berjalan sang guide menjawab pertanyaan yang kita ajukan dan juga terkadang dia menjelaskan sesuatu kepada kita tanpa kita tanya dan minta. dan tentu saja kita mendengarkan dengan gembira.

Di daerah buniayu ada 86 gua . 46 diantaranya ada di dalam gua horizonntal dan gua vertikalnya.

Banyak sekali ya teman. Belum lagi, sewaktu kita dalam gua, sang guide menunjukkan ada rekahan sedlaam 15 meter. WOW air mengalir terjun dengan cukup deras. Terbayang kan teman jika hujan deras dan banjir dalam gua? Maka rekahan itu tidak akan terlihat dan orang bisa masuk terperosok ke dalamnya.

Rekahan 15 meter tersebut, informasi dari sang guide sedang membentuk gua vertikal baru nantinya.

Di dalam gua tersebut juga ada danau loh teman. Kira-kira seluas 100 m2. What ? Tetapi kita tidak bisa turun kesana, karena berbahaya . Tampaknya harus dengan perlengkapan super lengkap dan dilakukan oleh kalangan profesional.

Sang guide juga menjelaskan sebelumnya untuk masuk ke dalam gua vertikal masuknya lewat gua horizontal. Jadi untuk mencapai hua vertikal harus diving terlebih dahulu unutk mencapai yang disebut oleh mereka lubang jarum.

Baynagkan harus diving, dengan kedalaman lebih dari 10 meter. Tahun 2002 terjadi banjir besar dan lubang jarum kemasukan batu dan semakin berbahaya dimasuki. Takutnya sedikit goyangan saja membuat batu runtuh , lubang jarun runtuh dan orang terperangkap. Belum lagi di dekat lubang jarum tersebut ada lubang kakak tua. Lubang kakak tua ini, bisa dimasuki tetapi tidak bisa keluar lagi. Bisa sih keluar, tetapi harus sangat pelan2 sekali . haduh.

Jadilah lubang jarum resmi ditutup oleh pemerintah. dan ditemukan jalur lewat atas.

Selama perjalanan 3 jam lebih itu saya sadar belum semua jalur gua di kelilingi. Saya sangat percaya gua itu masih sangat luas dan sangat bbanyak yang bisa dimasuki. Tetapi pengalaman itu sudah sangat menggembirakan bagi saya.

Buniayu Cave. Cantik teman.

Deretan kanopi yang cantik. Sayang kegelapan dalam gua dan agak sulit memegang kamera karena kamera saya bukan underwater membuat pengammbilan gamabr tidak bisa maksimal.

Nah, lumpurnya bisa ngebentuk kayak begini man teman.

Di bawah ini, ada genangan air, sumur sedalam 15 meter.

Air terjun ini manis sekali ya. Imut.